twitter


Sebut saja dia Hujan nama yang tepat untuk pemilik kepribadian yang aneh ini. Saat memulai semuanya aku ragu dengan rasaku bahkan aku selalu shalat tahajjud untuk di beri pentunjuk yang baik mungkin karna aku takut dan trauma dengan kisah sahabat2ku yang terbilang kelam dengan kisah cintanya maka dari itu aku takut untuk memberi kepingan hatiku kapada pria.
Pada suatu hari aku mulai memiliki rasa dengan Hujan tapi aku masih trauma dengan kisah cinta. Jujur saja aku takut patah hati seperti mereka, sahabat-sahabatku. Sahabat sejak tsanawiah, aliyah, bahkan di bangku kuliah. Aku trauma dengan kisah mereka yang berujung air mata dan berakhir patah hati.

 pada akhirnya sahabatku di bangku kuliah menasehatiku, katanya “Jika aku tidak pernah patah hati aku tidak akan pernah dewasa”, mungkin sebelumnya dia memiliki banyak pengalaman dengan pria. Saat itu aku masih tidak tahu-menahu tetang si Hujan dengan kehidupan pribadinya, saat itu aku kebingungan serasa aku ingin berlari dari kenyataaan bahwa aku juga jatuh cinta pada si Hujan harus ku akui bahwa rasa ini adalah rasa yang pertama kalinya hadir dalam hidupku.

0 komentar:

Posting Komentar