twitter


Kusebut kau PELANGI

Aku pernah mengagumi pemuda di akhir zaman,  cukup sekali saja dan mungkin itu  yang terakhir, selanjutkan aku tidak ingin memberanikan diri, sungguh .
Kuakui aku mengaguminya, karna baru kali ini antara logika dan perasaanku mulai sinkron walaupun aku tau mulutku takkan bisa sesinkron mereka berdua. Aku beruntung memiliki sesuatu yang tanpa aku mulai. Aku buka tipe wanita yang memulai duluan nyali yang ku miliki berkapasitas rendah perihal memulai, beraninya  mengadu sama sang pencipta menunggu jawaban doaku adalah keahlianku setiap kali hatiku rapuh. kala itu aku beruntung karna aku bisa dekat dengan seseorang yang aku kagumi yang selalu melindungiku dan menjaga ku setiap kali aku ingin melakukan sesuatu dan selalu saja nasehatnya aku turuti. Selalu ada kebahagian yang teramat dalam saat dia menghubungiku, memulai obrolan sederhana kepadaku, mengajakku mendebatkan suatu hal yang penting,mengingatkan aku ketika aku lupa, membantuku menyelesaikan masalah, mengejekku biar aku marah,dan menghiburku dikala sedih. terimah kasih  aku suka akan semua yang pernah kita lakukan.
Suatu ketika kabarnya hilang dia tak lagi mencariku entah yang menjauhkan diri siapa entah aku atau dia yang pasti kita kehilangan komunikasi, hingga memakan waktu bertahun-tahun.
 singkat cerita dia tiba2 hadir di salah satu media social miliku tepatnya massangger Entah apa yang membuatnya kembali hadir bersamaku bahkan tanpa ragu dan rasa bersalah dy menyapa dan meminta nomor telponku, orang yang sekian lama menghilang tiba2 hadir. Hatiku bertanya tanya,ada apa dengan dia ??? dy yang slama ini mnjaga jarak hilang tanpa kabar  Entahlah yang aku tahu dia datang untuk mempebaiki diri dan menebus kesalahan .
5 menit kemudian handphone ku berdering dengan cepat aku melihat nomor yang akhiranya tak asing memang kontakya tak lagi ku simpan, saat itu aku membiarkan panggilannya berdering sebanyak 5 kali entah saat itu di fikiran ku apa yang jelas aku takut menjawab tapi rasa bahagia menyelimuti tanpa ku cari di datang tanpa ku minta dia hadir.
Kita kembali dalam fase dimana aku pernah sedekat nadi dengan dia membicarakan yang pernah tertunda meluapkan segalanya bahkan kita lupa ternyata kita memiliki rasa yang sama sayangnya aku tidak pernah berani menujukkan perasaan yang sekian lama terpendam aku terus saja menggali rasa yang ia miliki tapi rasa q sama sekali masih tersembunyi rapi, bahkan belum kutemukan cara menunjukkannya, aku selalu mengalihkan pembicaraan di kala topiknya mulai serius bahkan pura-pura tidak mengerti dengan pembasannya yang ku lakukan hanya menjadi anak kecil yang belum saatnya untuk dibicarakan, bodohkan ia memang bodoh dan itu adalah kebodohan yang pernah ada dan kesalahan yang pernah aku lakukan.
Sebab dari kesalahanku itu sangat berakibat fatal pada diriku dia yang beranggapan aku sama sekali tidak memiliki rasa yang berlebihan padahal aku hanya ingin mengukur how deep is your love, just it, no more, suatu hari ia meninggalkanku dengan alasan yang sangat tidak logis, hanya karna sebuah foto berbuka puasa dengan teman seruangan ku, kami berjumlah 3 orang yang aku menganggap mereka adalah kakak aku yang di ruangan alhasil dia cemburu mengaggap aku tidak menjaga perasaannya mengira bahwa aku mnyetarakan dia dengan mereka hanya karna 1 kalimat yang sungguh tidak kusadari memiliki makna yg membuat dia terluka beranggapan selama ini dia bukan siapa siapa.
Beberapa minggu kemudian terdengar kabar bahwa ia akan melangsungkan pernikahan dengan seorang wanita cantik yang merupakan hasil perjodohan antara kedua orang tua mereka, aku kenal wanita itu aku juga tau cerita dan kisah mereka. Suatu hari seorang sahabat bertanya kepadanya mengapa kau begitu tega, kau telah menjaganya bertahun-tahun, melindungi dirinya, menjauhkannya dari laki-laki yang ingin mengenal dia lebih dekat hingga menuntnya kepada kebaikan lalu kau pergi dengan alasan yang sungguh tidak akurat, dengan lantang dia menjawab sungguh aku tidak menemukannya dalam istikharahku. Mendengar hal itu hatiku terkoyak namun haru karna sesungguhnya aku belum dekat dengan sang pencipta, sang pembolak balik perasaan dan yang menentukan jodoh kita kelak.

Biarlah rasa ini tetap menjadi rahasia, karna memendam rasa adalah keahlianku.