TUHAN TIDAK AKAN DIAM SAJA.
Ajari aku menggunakan pena, akan ku tulis gemercik air, udara dingin
kabut senja, sampai daun gugur. Tuhan tidak pernah tinggal diam, karna diam adalah
bahasa yang hanya bisa di pahami dengan hati. Hanya hati yang jernih yang bisa
melihat diam sebagai puisi yang indah, sebagai
sajak panjang dalam malam-malam sunyi. Karna diam adalah bahasa yang hanya
dipahami oleh diri sendiri dan tuhan.
Memilih diam adalah memilih bercakap dengan diri sndri dan hanya
tuhan yang tahu. Sebab itu aku memilih diam. Sebab aku tahu tuhan tidak akan pernah diam
saja. Dia berbuat sesuatu dan aku tidak tahu. Tapi aku selalu tahu bahwa dia tidak
sekalipun berniat buruk pada ku Karna diam adalah bahasa yang selama ini disampaiakan
bumi pada matahari, hujan kepada tanah, angin kepada pucuk –pucuk bunga, tanah kepada
akar pohon, malam kepada pagi Dan kini diam adalah bahasa yang aku sampaikan
kepadamu sebab alam mengajarkan cinta dalam diamnya memelihara cinta dalam
diamnya, memanjatkan cinta dalam bahasanya sebab semesta mengajarkan kasih
sayang dalam diamnya, mengajarkan keindahan dalam heningnya dan ketenangan selalu
berhubungan dengan keheningan, tidak perlu banyak bicara dan banyak tingkah
untuk mengungkapkan bahasa ini Sebab telah ku tahu bahwa meski diam tuhan tidak
akan diam saja.